Minggu, 22 April 2012

Islam Wetu Telu Versus Waktu Lima di Lombok Nusa Tenggara barat


Proses islamisasi untuk pertama kalinya di pulau lombok di lakukan oleh sunan perapen (putra susuhan ratu giri) dari jawa pada abad ke XV1.Sunan Prapen menyebarkan ajaran sufi mistik islam kepada orang sasak(lombok) asli,yang saat itu mempraktekan campuran animisme,Hindu dan Budha.Dari lombok pangeran Perapen melanjutkan perjalanan untuk menyebarkan misinya ke Sumbawa dan Bima.Tetepi ketika ia meninggalkan lombok para wanita sasak kembali menganut paganisme dan kemudian juga diikuti kaum prianya.

Setelah menaklukan dan mengislamkan rakyat sumbawa dan bima,pangeran Perapen kembali ke lombok untuk menundukan kembali dan mengislamkan kembali sasak (lombok).Dalam usaha ini dia(perapen) dibantu oleh dua orang bangsawan sasak,yakni Raden Sumbulia dan Raden Salut.

Menurut ajaran islam wetu twlu yang wajib sembahyang adalah Kiai dan penghulu,yang bukan kiyai tidak diwajibkan sembahyang.Orang Wetu Telu hanya mengakui tiga rukun saja dari kelima rukun islam yakni: syahadatain,shalat dan puasa. Sedangkan minuman keras(miras) bagi mereka tidak diharamkan.

Sedangkan komonitas islam "Waktu Lima" yaitu orang-orang sasak yang taat menjalankan syariat islam secarah utuh.Mereka mengikuti ajaran islam sebagaimana tertera dalam Al-qur'an dan Hadits.

Pemahaman islam oleh orang Wetu Telu dan orang Waktu Lima terdapat kesamaan,akan tetapi dalam aspek tertentu lainya terjadi perbedaan.Perbedaan antara kedua kelompok tersebut akan tampak lebih jelas lagi dalam hal pemahaman terhadap ajaran islam yang terkait dengan aspek kepercayaan dan ritual pada bagian tertentu.

Konsep ketuhanan dalam keyakinan orang Wetu Telu adalah: Rahasia atau asma yang berwujud dalam panca indra tubuh manusia yakni Adam dan Hawa.Secara simbolis mempresentasikan garis ayah atau laki-laki sementara Hawa mempresentasikan garis ibu atau perempuan.

Konsep idiologi dan kosmologis orang-orang Wetu Telu tidak mudah bersanding dengan keyakinan oarang-orang islam Waktu Lima,tentang ke esaan tuhan.Orang-orang Wetu Telu memiliki kepercayaan akan arwah leluhur dan makluk halus yang menempati benda-benda mati yang disebut "penunggu".Meskipun semuanya itu memiliki kekuatan supranatural yang tunduk kepada tuhan.

Islam Wetu Telu di lombok,bisa dibilang percampuran antara ajaran islam,animisme,dinamisme,Hindu dan Budha.Lombok sebelum datangnya islam yang dibawakan oleh Perapen sudah muncul agama hindu,ini ditandai dengan keberadaan kerajaan karang asem di pulau lombok. Namun sampai sekarang karena keterbatasan literatur,letak dari kerajaan karang asem belum ditemukan. Meskipun letak kerajaan belum ditemukan akan tetapi bukti-bukti peninggalan kerajaan karang asem masih ada yakni,Taman Narmada,yang berjarak sekitar 10 Km dari Mataram (ibukota NUsa tenggara Barat).

Islam Wetu Telu telah disebarkan diseluruh pelosok lombok.Namun yang perlu ditelusuri dari Wetu Telu ini adalah keberadaan masjid kuno"bayan beleQ"(masjid kuno bayan).Masjid kuno ini terletak di kecamatan Bayan kabupaten Lombok Utara.Sekitar 48 Km dari Mataram.Masjid ini menjadi saksi bisu bahwa islam telah masuk ke lombok pada abad ke XIII.Namun sejauh ini belum di temukan pendiri masjid ini,akan tetapi menurut"Raden anom"pemangku adat bayan,menjelaskan bahwa yang mendirikan masjid kuno ini adalah para wali dari jawa.Para wali ini menjelajahi nusantara untuk mryebarkan agama islam,akan tetapi belum jelas tentang tahun didirikanya masjid tersebut.Dimasjid inilah para penganut islam Wetu Telu mengadakan ritual keagamaan mereka.

1 komentar: